Postingan

Emosi layaknya air dengan siklusnya berubah bentuk Mengikuti keadaan Senantiasa mengalir Akan membuncah jika dibendung Akan membeku jika didiamkan Akan menguap jika dilepaskan Emosi adalah petunjuk Bagaimana harusnya dirimu bersikap Kemana harusnya dirimu mengalir Apa yang perlu kau hindari Dan apa yang perlu kamu beri hati Membiarkan, menutup, dan membendung Akan membuatamu kehilangan petunjuk itu Buka mata, hati dan telinga untuk dirimu Rasakan apa yang terjadi Nikmati, kenali sensasi Terima rasa pada diri Sedih boleh Tangis berderu pun boleh Duduk sejenak  Tertawakanlah kebodohanmu Lihatlah masalah dari jauh  Agar tak semakin keruh .Nisa
 Hai diriku. Terima kasih ya sudah berjuang melewati banyak peristiwa selama dua puluh delapan tahun hidup di dunia. Aku tau itu ga mudah, but look at you? Kamu sekarang di sini dan semuanya oke kan? Ya meskipun tidak semua hal dalam hidupmu benar-benar baik-baik saja. Tak apa, begitulah hidup. Tak pernah terpikir oleh Nisa kecil, kalau di umur 28 dia akan memiliki 3 orang anak. Masya Allah, semua ini kehendakNya. Ia berikan ini berarti aku lah yang tepat membersamai mereka. Ia pilih aku, berarti akulah yang tepat untuk keluarga ini. Meskipun masih banyak sekali kurangku di sana sini. Atas semua hal yang mungkin ga berjalan mulus, "Jangan kecil hati ya, Nis". Kamu berharga. Kamu berharga. Kamu penting. Kamu penuh cinta dan dicintai. Kamu bisa melakukan apapun kalau kamu mau. Kamu bisa jadi apapun kalau kamu berusaha. Youre such a loving kids and mother at the same time.  Ga perlu buktikan pada siapapun tentang apa yang kamu capai. Diam dan kerjakan. Apapun yang bisa kamu laku
Dunia memang penuh dengan luka Tempat berjuang, memperbanyak bekal tuk kelak hidup kekal Sedih, marah, benci sudah biasa Kuatkanlah hatimu Kuatkanlah dirimu Dunia akan baik saja jika pikirmu juga baik  Cibir, Jegal, Hina Biasakan hatimu Bertahanlah untuk tidak beritahu kelemahanmu Selain pada DiriNya Dia tak pernah khianat Tak pernah judmental Tak akan dengki Percayalah hanya padaNya .Nisa

Kini

Bismillah.  Saya putuskan mulai hari ini untuk terus menulis di sini dan berpikir seperti tidak ada yang akan membacanya.  Lika liku rumah tangga akan selalu ada. Kadang naik, kadang turun, kadang lancar, kadang macet banyak hambatan. So do our marriage .  Alhamdulillah tsumma alhamdulillah. Januari 2021 adalah tahun kelima kami bersama. Dari berdua jadi berlima.  Tiap hari ku dikelilingi three boys plus one big boy , iya plus one , karena boys will be boys . Alhamdulillah, masya Allah nikmat-Nya begitu besar. Aku berusaha untuk mensyukuri, menikmati tiap hal yang Ia berikan.  Tergantung bagaimana kamu melihatnya, lima tahun bisa menjadi waktu yang singkat, seperti terjadi sekedip mata. Tapi lima tahun juga bisa jadi waktu yang lama, jika dijalani dengan penuh keluh.  Bahagiakah aku bersamanya? Bersama mereka.  Tentu saja aku bahagia. Tapi tak cuma rasa itu yang ada.  Ada kecewa, ada marah, ada sesal, ada putus asa, kadang pun ada benci. Nisa remaja terlalu naif untuk berpikir kalau me

Berserah

Sungguh tak terasa, setengah windu sudah berjalan Merangkak, berusaha tumbuh, muncul tunas, bermula tegak    Angin tak beri kabar kapan tiba Usaha agar tak goyah, terdera Syukur, masih mampu ternyata Usaha lagi, coba lagi Usaha lagi, coba lagi Usaha lagi, coba lagi Jatuh Syukur tak habis Mulakan lagi dari sisa Yakin sangat dalam hati Ketika kening menyentuh tanah Menyatu dengan peluh berdarah Ia akan beri hasilnya    .Nisa

Memburu buru-buru

Hallo! Belakangan aku sering refleksi diri. Kudapati ada ritme yang bergerak cepat. Pikiran yang selalu berpikir jauh ke depan. Terburu-buru. Ya, itu sepertinya kata yang tepat. Kudapati diriku sering terburu-buru dalam semua hal. Terlalu fokus pada hasil, hingga lupa menikmati dan menghargai proses yang kujalani tiap detiknya. Terburu-buru membuatku cepat puas. Juga cepat putus asa. Kuharap karantina yang sudah berjalan beberapa minggu ini, perlahan bisa menahan laju si buru-buru. Kuharap kubisa lebih menghargai tiap langkah yang kujalani. Kuharap kubisa lebih mensyukuri pencapaian yang mungkin tak hakiki. .Nisa
Penuh penat benakku. Mungkin karena makin sempit waktu untuk sekedar menulis santai, menumpahkan pikiran yang berdesakkan. Sulung yang beranjak usia 3, urusan rumah tangga yang tak kunjung rampung, bungsu yang mulai unjuk gigi, diri yang sering merasa jauh dari sempurna menjadi istri dan ibu. Masya Allah mudah sekali mulut ini mengucap keluh. Sedang Ia Al Baasith, Maha melapangkan, sangat mampu melapangkan hati dan pikiran sempit yang terkurung, sangat mampu melapangkan benang kusut dan rezeki surut.  Laa Hawla Wa Laa Quwwata Illa Billah... Tidak ada daya, upaya dan usaha melainkan dengan kehendak Allah. Kamu hanya perlu menjalankan dan mengupayakan yang terbaik dari yang kamu bisa, Nisa. laa hawla wa laa quwwata illa billah Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho: https://rumaysho.com/14840-arti-laa-hawla-wa-laa-quwwata-illa-billah.html laa hawla wa laa quwwata illa billah Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho: https://rumaysho.